Rabu, 27 April 2011

Serba - Serbi Kurs Valuta Asing Dalam Perekonomian


Kurs valuta asing diartikan sebagai banyaknya nilai – nilai mata uang suatu Negara yang harus dikorbankan untuk mendapatkan satu unit mata uang asing. Misalnya, antara rupiah dan dollar, maka penggambarannya akan menjadi banyakny anilai tukar rupiah yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan satu unit dollar dalam kurun waktu tertentu.
Kurs valuta asing ini akan menimbulkan masalah saat transaksi ekonomi sudah mulai melibatkan 2 negara/lebih. Dalam kurs valuta asing ada yang menaunginya yaitu bursa valuta asing. Bursa valuta asing ini diartikan sebagai suatu jenis perdagangan / transaksi  yang memperdagangkan mata uang suatu Negara terhadap mata uang Negara lainnya yang melibatkan pasar-pasar uang utama di dunia bursa selama 24jam secara berkesinambungan.
Contoh dalam kurs valuta asing adalah seperti kita harus mengeluarkan Rp 10.000 untuk mendapatkan  1$. Untuk kasus seperti kurs dollar dan rupiah ini memang dinilai banyak memiliki ketidak adilan. Bayangkan saja berapa banyak uang para turis amerika dengan hanya membawa sedikit uang dollar mareka. Ya, orang 1 dollar yang mereka miliki dilipatgandakan 10.000x di Indonesia. Tapi coba bayangkan betapa menderitanya orang Indonesia yang harus membawa banyak sekali rupiah dan nantinya akan menyusut 10.000x, ini sungguh terlihat menyedihkan.
Namun memang sulit untuk mendapatkan informasi bagaimana sejarah pertukaran rupiah dengan dollar atau mata uang asing lainnya. Tapi secara prinsip perubahan kurs mata uang ini disebabkan karena adanya perubahan kekuatan permintaan dan penawaran akan komoditi yang diperdagangkan. Dan kita tau bagaimana kekuatan Negara adidaya itu, maka tentu berpengaruh terhadap kurs mata uangnya. Sementara bagaimana keadaan Indonesia yang masih dalah tahap Negara berkembang? Ya, tidak untuk mengecilkan, tapi tentu kita semua berharap, berusaha, dan berdoa untuk kemajuan Indonesia tercinta ini untuk sampai pada tahap Negara maju.

Selasa, 05 April 2011

INFLASI : Masalah Pokok Perekonomian Indonesia #2

Inflasi juga menjadi salah satu masalah perekonomian yang cukup mengkhawatirkan. Kedudukan inflasi di Indonesia sudah separti penyakit endemis dan berakar selama beberapa generasi dan bahkan sudah dimulai menjadi sejarah sejak zaman dahulu kala.
                  
Mari kita bahas tentang  inflasi ini...

Mengenali Keindahan Lampung Lebih Jauh

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS, Lampung beribu kotakan Bandar Lampung, yang merupakan gabungan kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat.

Senin, 04 April 2011

Strategi dan Perencanaan Pembangunan Ekonomi Indonesia di Masa Mendatang


Pembangunan ekonomi dapat dipahami sebagai upaya melakukan perubahan yang lebih baik dari sebelumnya yang ditandai oleh membaiknya factor-faktor produksi seperti kesempatan kerja, investasi, dan teknologi yang digunakan dalam proses produksi. Sementara untuk wujud lebih lanjut dari perbaikan ekonomi suatu wilayan bisa diperlihatkan oleh membaiknya tingkat konsumsi masyarakat, investasi swasta, investasi public, ekspor dan impor.

Wilayah Indonesia terdiri dari 33 propinsi dengan 400an kabupaten/kota yang secara social ekonomi dan budaya sangat beragam. Keberagaman ini memberikan perbedaan dalam karakteristik faktor-faktor produksi yang dimiliki. Seringkali kebijakan nasional pembangunan ekonomi yang disepakati sulit mencapai tujuan dan sasaran yang diharapkan pada semua daerah-daerah yang memiliki karakteristik sangat berbeda.