Selasa, 05 April 2011

Mengenali Keindahan Lampung Lebih Jauh

Provinsi Lampung lahir pada tanggal 18 Maret 1964 dengan ditetapkannya Peraturan Pemerintah Nomor 3/1964 yang kemudian menjadi Undang-undang Nomor 14 tahun 1964. Sebelum itu Provinsi Lampung merupakan Karesidenan yang tergabung dengan Provinsi Sumatera Selatan.

Dengan luas 35.376,50 km² dan terletak di antara 105°45'-103°48' BT dan 3°45'-6°45' LS, Lampung beribu kotakan Bandar Lampung, yang merupakan gabungan kota kembar Tanjung Karang dan Teluk Betung. Daerah ini di sebelah barat berbatasan dengan Selat Sunda dan di sebelah timur dengan Laut Jawa. Beberapa pulau termasuk dalam wilayah Provinsi Lampung, yang sebagian besar terletak di Teluk Lampung, di antaranya: Pulau Darot, Pulau Legundi, Pulau Tegal, Pulau Sebuku, Pulau Ketagian, Pulau Sebesi, Pulau Poahawang, Pulau Krakatau, Pulau Putus dan Pulau Tabuan. Ada juga Pulau Tampang dan Pulau Pisang di yang masuk ke wilayah Kabupaten Lampung Barat.


Keadaan alam Lampung, di sebelah barat dan selatan, di sepanjang pantai merupakan daerah yang berbukit-bukit sebagai sambungan dari jalur Bukit Barisan di Pulau Sumatera. Di tengah-tengah merupakan dataran rendah. Sedangkan ke dekat pantai di sebelah timur, di sepanjang tepi Laut Jawa terus ke utara, merupakan perairan yang luas.

Lampung memiliki total populasi 7.596.115 dengan kepadatan 214,7 /km2. Diisi dengan 25% suku lampung, 62% suku jawa, 9% suku sunda, dan sisanya ada juga suku bali. Agama Islam masih tetap mendominasi dengan 92% dan sisanya diisi dengan 4 agama lain. Untuk bahasa, masyarakat Lampung cukup sering menggunakan bahasa lampung, tetapi tetap saja penggunaan bahasa Indonesia tentu tidak dilupakan. Sering juga dijumpai penggunaan bahasa sunda, jawa, ataupun bali di lampung. Zona waktunya masuk ke dalam WIB. Lampung memiliki 12 kabupaten dengan 2 kota dan 162 kecamatan. Sementara untuk desa, lampung memiliki jumlah sebesar 2.072 desa.

Untuk mata pencaharian masyarakat lampung biasanya masyarakat pesisir lampung kebanyakan nelayan, dan bercocok tanam. sedangkan masyarakat tengah kebanyakan berkebun lada, kopi, cengkeh, kayu manis dll.

Sebagai gerbang Sumatera, Lampung juga sangat potensial berkembang berbagai jenis industri. Mulai dari industri kecil (kerajinan) hingga industri besar, terutama di bidang agrobisnis. Industri penambakan udang termasuk salah satu tambak yang terbesar di dunia setelah adanya penggabungan usaha antara Bratasena, Dipasena dan Wachyuni Mandira. Terdapat juga pabrik gula dengan produksi per tahun mencapai 600.000 ton oleh 2 pabrik yaitu Gunung Madu Plantation dan Sugar Group. di tahun 2007 kembali diresmikan pembangunan 1 pabrik gula lagi dibawah PT. Pemuka Sakti Manis Indah (PSMI) yang diproyeksikan akan mulai produksi pada tahun 2008. Industri agribisnis lainnya: ketela (ubi), kelapa sawit, kopi robusta, lada, coklat, kokoa, nata de coco dan lain-lain. Maka ini menjadi salah satu sumber mata pencaharian dari masyarakat Lampung.

Kepariwisataan prov. Lampung juga tidak dapat disepelekan, Lampung memiliki banyak tempat-tempat indah yang berpotensi besar menjadi aset pariwisata. Di Lampung kita dapat menemukan berbagai jenis pariwisata, pemerintah juga sudah cukup melihat potensi pariwisata yang dimiliki Lampung, sehingga beberapa diantaranya memang telah di kembangkan dan di perkenalkan kepada masyarakat baik asing maupun dalam negeri.

Berikut adalah beberapa contoh objek pariwisata di Lampung :

1. Cagar Alam Laut Kepulauan Krakatau

Kepulauan ini berada di Kalianda Kabupaten Lampung Selatan, yakni Selat Sunda, diantara Ujung Barat Pulau Jawa dan Ujung Selatan Pulau Sumatera. Kepulauan Krakatau terdiri dari beberapa pulau yaitu Pulau Sertung, Pulau Krakatau Kecil, Pulau Krakatau Besar dan Pulau Anak Krakatau yang masih aktif. Juga terdapat sumber air panas belerang yang dapat untuk mengobati penyakit. Untuk menuju kepulauan ini dapat ditempuh 3 jam perjalanan dari Canti (Lampung) dan 6 jam perjalanan apabila ditempuh melalui Carita (Jabar), semuanya ditempuh dengan kapal motor.

2. Pantai Merak Blantung/Marina

Hanya 1 jam berkendaraan berjarak 51 km. Disebelah selatan Bandar Lampung, terletak di tepi teluk kecil yang indah dan alami yaitu Teluk Blantung di dalam kawasan Teluk Lampung. Aktivitas wisata yang ditawarkan disini antara lain perkemahan, memancing, olah raga laut - wind surfing dengan fasilitas cottages, restoran, beach-club, dls-nya.

3. Pantai Wartawan & Gunung Botak

Terletak di tepi selatan jalan lingkar Gunung Rajabasa, 30 menit dari kota Kalianda. Pantai ini merupakan pantai yang ideal untuk mandi dan menikmati panorama pulau-pulau termasuk Krakatau dan alam pegunungan. Sebuah sumber air panas mineral yang bercampur dengan air laut terdapat di kaki bukit sebelah timur pantai.

4. Pulau Condong & Pasir Putih

Terletak 16 km ke selatan Bandar Lampung di tepi jalan raya Bandar Lampung – Kalianda – Pelabuhan ferry Bakauheni. Pulau Condong merupakan pulau yang ideal untuk mandi, berenang, berjemur diri di sinar matahari. Kios-kios makan, minum tersedia di pantai pasir putih termasuk penyewaan perahu motor untuk menuju Pulau Condong (Pulau Condong Darat, Sulah, Laut) yang hanya memerlukan waktu 10 menit.

5. Air Terjun Way Lalaan 


Obyek wisata ini menempati suatu lembah di kaki gunung Tanggamus yang berhawa sejuk dimana terdapat air terjun bertingkat yang jarak satu sama lainnya l.k. 200 m. Air terjun ini merupakan aliran dari sungai Lalaan yang bermuara ke Teluk Semangka. Sebuah tangga semen sepanjang l.k. 100 m menurun menuju lembah dibangun sejak zaman Belanda dahulu kala. Payung-payung peristirahatan, kamar ganti pakaian dan peralatan parkir tersedia bagi pengunjung yang datang. Way Lalaan terletak di sisi jalan raya Bandar Lampung ke Kota Agung 1,5 jam berkendaraan dari Bandar Lampung.

6. Danau Ranau

Danau Ranau merupakan danau alam yang luasnya l.k. 144 km2 dan menjadi batas Propinsi Lampung di bagian utara dengan Sumatera Selatan, 4 jam berkendaraan dari Kotabumi Lampung Utara. Penginapan terdapat di daerah Banding Agung di tepi danau (Pusri, Putri Gunung dan lain-lain). Pada beberapa tepi danau terdapat sumbersumber air panas mineral yang berasal dari kaki gunung Seminung di tepi selatan danau, yang merupakan daerah perkebunan tembakau rakyat zaman Belanda.

7. Bendungan Way Rarem

Terletak di Desa Pekurun Kecamatan Abung Barat, dengan jarak tempuh dari Ibu Kota Kabupaten (Kotabumi) kurang lebih 16 km dan dari Ibu Kota Provinsi (Bandar Lampung) kurang lebih 116 km. Bendungan Way Rarem memiliki luas 49,20ha dengan genangan air seluas 1.200ha, tinggi bendungan 59m dan kedalaman air 32m , bendungan ini mampu mengairi sawah seluas kurang lebih 22.000ha. Pesona alam yang di berikan melalui Obyek Wisata ini sangat menarik. Hamparan air dengan latar belakang pegunungan yang hijau menyatu bernuansa keindahan dan kesejukan hati bagi setiap pengujung. Karenanya Bendungan Way Rarem merupakan Obyek Wisata andalan bagi Kabupaten Lampung Utara. Bendungan Way Rarem menjanjikan peluang investasi di bidang Pembangkit Listrik Tenaga Air.

8. Gunung Rajabasa

Suatu kawasan hutan yang cukup banyak menyimpan kekayaan dan keindahan alam. Sumber air panas belerang dan mineral lain yang keluar pada beberapa pantai di kaki gunung sebelah barat daya yang berbatasan dengan garis pantai Teluk Lampung bagian timur. Peninggalan sejarah berupa benteng-benteng pertahanan dan Pahlawan Nasional Raden Intan menentang penjajahan Belanda pada abad XVIII. Suatu jalur jalan melingkar mengelilingi gunung yang dibuat sejak zaman Penjajahan dahulu berawal di Kota Kalianda (Ibukota Lampung Selatan) 51 km selatan Bandar Lampung, melewati daerah bagian selatan yang menyimpan serangkaian atraksi pemandangan laut dan pulau-pulaunya (termasuk Krakatau) serta atraksi wisata yang ada di Teluk Lampung bagian timur tersebut.

9. Taman Nasional Way Kambas

Terletak 80 km dari kota Bandar Lampung yaitu tepatnya di Kabupaten Lampung Timur,
dengan luas 130.000 ha mempunyai keunikan dan daya tarik tersendiri dengan satwa liarnya, seperti Gajah Sumatera, Badak Sumatera, dan juga Harimau Sumatera. Juga merupakan pusat pelatihan gajah yang ada di Indonesia. Dapat juga untuk berekreasi dan pusat penelitian. Ditaman ini pengunjung dapat menikmati atraksi permainan gajah, disamping itu para pengunjung juga dapat menikmati menunggang gajah berkeliling taman.

10. Taman Bumi Kedaton

Disamping Taman Nasional Way Kambas (TNWK) yang terletak di Kabupaten Lampung Timur, saat ini bagi warga yang ingin menunggang gajah, tidak perlu lagi jauh-jauh menempuh perjalanan 80 km dari Bandar Lampung ke Pusat Latihan Gajah (PLG) Taman Nasional Way Kambas, Lampung Timur. Pasalnya, sejak akhir tahun 2004 di pinggir Kota Bandar Lampung telah dibuka sebuah taman wisata yang diberi nama Taman Bumi Kedaton. Taman wisata ini lebih mirip kebun binatang karena menghadirkan sejumlah hewan mulai dari gajah sumatera (Elephas maxsimus sumatrensis) yang didatangkan dari Taman Nasional Way Kambas (TNWK), siamang (Symphalangus syndactylus), beruk (Macaca nemestrina), kera ekor panjang (Macaca fascicularis), ayam hutan (Gallus gallus), elang (Folconidae), biawak (Varanus salvator), dan berbagai jenis ayam dari Cina, Arab, dan Australia. Kehadiran objek wisata ini menjadi salah satu hiburan tersendiri, bukan hanya bagi warga Bandar Lampung, juga warga dari luar kota yang selama ini harus ke TNWK untuk melihat gajah. Pada hari-hari libur di sini juga dipertunjukkan atraksi gajah seperti di TNWK. Lokasi Taman Bumi Kedaton terletak tujuh kilometer dari pusat Kota Bandar Lampung —arah Kampung Sukarame II, Batuputu, Kecamatan Telukbetung Barat, selama perjalanan menuju ke lokasi dapat pula menikmati suasana hutan yang terlihat di kiri kanan jalan menuju ke taman wisata ini. Wilayah yang terletak di dataran tinggi ini juga memberikan panorama tersendiri bagi pengunjungnya dengan melihat sebagian wilayah Bandar Lampung dari jalan yang menanjak dan berliku-liku. Selain itu, perjalanan menuju ke taman wisata ini juga didapati pedagang buah-buahan seperti durian dan pepaya.

11. Museum Sai Bumi Ruwa Jurai

Museum Lampung adalah salah satu tempat kunjungan wisata sejarah yang dapat digunakan sebagai sarana pendidikan, penelitian, dan rekreasi. Terletak di jalan Z.A. Pagaralam. 5km di sebelah utara pusat kota tanjungkarang dan hanya 400m dari terminal bus Rajabasa. Koleksi yang dapat dijumpai diantaranya adalah benda-benda hasil karya seni, keramik dari negeri siam dan China pada zaman Dinasti Ming, serta stempel dan mata uang kuno pada masa penjajahan Belanda. Koleksi-koleksi tersebut berjumlah 2.893 buah meliputi benda-benda geologi, biologi, etnografi, arkeologis, dan lainnya. Salah satu jenis koleksi yang berkaitan dengan kebudayaan Lampung adalah koleksi etnografika yang memperlihatkan ciri khas etnis tertentu melalui cara pembuatan dan pemakaiannya.

12. Menara Siger

Merupakan icon Lampung dan sebagai titik nol jalan lintas Sumatera (pintu gerbang Pulau Sumatera). Dengan bentuk architecture crawn yang indah berwarna kuning, menara ini dapat dilihat dari jauh ketika kapal akan berlabuh di Pelabuhan Bakauheni baik pagi maupun malam hari dengan lampu sorot dan sekaligus dijadikan menara lampu oleh kapal-kapal yang akan merapat di Pelabuhan. Di puncak menara, terdapat payung tiga warna (putih-kuning-merah) sebagai simbol tatanan sosial masyarakat Lampung. Menara yang mengusung adat budaya Lampung dan sekaligus landmark dari kawasan Bakauheni ini menyimpan prasasi kayu are sebagai simbol pohon kehidupan bagi masyarakat Lampung. Hal tersebut menjadikan menara siger sebagai mahkota budaya kehidupan masyarakat.

13. Pantai Mutun dan Pulau Tangkil

Terletak di Lempasing, 25 km arah barat daya dari Bandar Lampung. Pantai ini menawarkan keindahan alam dengan pasir putih, air yang cukup jernih, dan bukit di sekitarnya. Di pantai ini wisatawan dapat berenang dan menikmati fasilitas kano, banana boat, dan menyewa perahu motor menuju Pulau Tangkil, yang memiliki kejernihan air melebihi di Pantai Mutun.

14. Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS)

Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Taman Nasional Bukit Barisan Selatan adalah sebuah taman nasional yang ditujukan untuk melindungi hutan hujan tropis pulau Sumatra beserta kekayaan alam hayati yang dimilikinya. UNESCO menjadikan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan sebagai Warisan Dunia. Bukit Barisan Selatan dinyatakan sebagai Cagar Alam Suaka Margasatwa pada tahun 1935 dan menjadi Taman Nasional pada tahun 1982. Pada awalnya ukuran taman adalah seluas 356.800 hektar . Tetapi luas taman saat ini yang dihitung dengan menggunakan GIS kurang-lebih sebesar 324.000 Ha




1 comments:

Anonim mengatakan...

Yuk kita ikut lomba 10 kategori lomba khusus bagi mahasiswa Universitas Gunadarma. Edisi Desember2012 ini diperuntukan bagi mahasiswa S1 dan D3. Tersedia 100 pemenang, atau 10 pemenang untuk setiap kategori. link
http://studentsite.gunadarma.ac.id/news/news.php?stateid=shownews&idn=755

kalian nggak mau ketinggalan kan untuk update terhadap berita studentsite dan baak , maka dari itu, yuk pasang RSS di Studentsite kalian.. untuk info lebih lanjut bagaimana cara memasang RSS ,silahkan kunjungi link ini
http://hanum.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/folder/0.5

makasi :)

Posting Komentar