Sabtu, 03 Maret 2012

Analisis Jurnal


Judul
International Capital Movements: Who Gains and Who Loses?

Nama Pengarang
Morihiro Yomogida

Tahun
2006

Tema
Dampak arus modal internasional pada distribusi pendapatan



Latar Belakang Masalah

Fenomena
Pada gelombang globalisasi baru-baru ini, faktor produksi seperti modal, pekerja terampil dan yang tidak terampil diperbolehkan untuk bergerak secara internasional, dengan bertahap. Pergerakan faktor produksi ini jelas mempengaruhi distribusi pendapatan di dalam maupun di seluruh negara, akibatnya para ekonom dan pembuat kebijakan telah membayar dengan perhatian lebih kepada efek distribusi dari faktor pergerakan.

 Riset terdahulu
Jones (1980, 1994) memberikan sebuah Ricardian model untuk pengaturan di mana sektor-sektor tertentu membutuhkan modal selain tenaga kerja. Menggunakan model diperpanjang, ia menunjukkan bahwa keunggulan absolut serta keuntungan komparatif berperan dalam penentuan alokasi modal di dunia. Menurutnya, ketentuan perdagangan barang diperlakukan sebagai parameter yang diberikan secara eksogen.

Motivasi penelitian
Penelitian ini dilakukan agar memungkinkan masyarakat untuk menganalisis peran struktur permintaan dalam menentukan arah gerakan modal internasional. Juga  untuk memeriksa apakah pemilik modal dan pekerja  mendapatkan untung dari arus modal relatif terhadap dasar perdagangan bebas.


Metodologi Penelitian

Data
Data yang digunakan dalam penelitian in adalah data sekunder.

Model  penelitian
Menggunakan model Ricardian dua-negara dengan sektor modal spesifik, menyelidiki dampak pergerakan modal pada distribusi pendapatan dalam negara. Ada pekerjaan teoritis yang luas di bidang perdagangan dan mobilitas modal, termasuk Mundell (1957), Purvis (1972), Uekawa (1972), Jones dan Ruffin (1975), Markusen (1983), Jones dan Dei (1983), Ohyama (1989), Suzuki (1989), Neary (1995), dan Jones (2000) diantara yang lainnya.


Hasil dan Analisis Penelitian

Struktur permintaan komoditas yang dimasukan ke dalam frame-work Richardian sederhana yang dikembangkan oleh Jones (1980) memungkinkan untuk memeriksa pergerakan modal internasional menguntunmgkan atau merugikan pemilik modal dan para pekerja di negara yang memperjual-belikan barang. Jika negara-negara yang spesialisasinya tidak lengkap dalam produksi dan permintaan dunia untuk barang padat modal kuat, arus modal ke negara itu memiliki produktivitas modal yang lebih tinggi dan produksi dunia dari barang padat modal meluas. Akibatnya, barang padat modal menjadi lebih murah, yang menguntungkan pekerja tetapi merugikan pemilik modal. Namun, jika permintaan untuk barang padat modal lemah, arah pergerakan modal dibalik, dan efek pada pendapatan distribusi akan benar-benar berlawanan. Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa bagaimana pergerakan modal mempengaruhi pola dan volume perdagangan barang. Kerangka ini berguna untuk menunjukkan bagaimana struktur permintaan memainkan peran dalam menentukan arah arus modal. Fitur ini memungkinkan kita untuk memeriksa bagaimana perubahan pola permintaan mempengaruhi perdagangan barang dengan menginduksi pergerakan modal internasional.


Kesimpulan dan Rekomendasi

Negara-negara yang spesialisasinya tidak lengkap dalam produksi dan permintaan dunia untuk barang padat modal kuat, arus modal ke negara itu memiliki produktivitas modal yang lebih tinggi dan produksi dunia dari barang padat modal meluas. Akibatnya, barang padat modal menjadi lebih murah, yang menguntungkan pekerja tetapi merugikan pemilik modal. Namun, jika permintaan untuk barang padat modal lemah, arah pergerakan modal dibalik, dan efek pada pendapatan distribusi akan benar-benar berlawanan. Seharusnya dicari bagaimana keseimbangan agar meskipun barang padat modal menjadi murah dan menguntungkan bagi para pekerja, tetapi jangan sampai merugikan juga bagi para pemilik modal. Inilah yang masih akan menjadi pekerjaan bagi kita di masa mendatang.

0 comments:

Posting Komentar