Judul
International
Capital Movements: Who Gains and Who Loses?
Nama
Pengarang
Morihiro
Yomogida
Tahun
2006
Tema
Dampak arus
modal internasional pada distribusi
pendapatan
Latar
Belakang Masalah
Fenomena
Pada gelombang globalisasi baru-baru
ini, faktor produksi seperti modal, pekerja terampil dan yang tidak terampil
diperbolehkan untuk bergerak secara internasional, dengan bertahap. Pergerakan
faktor produksi ini jelas mempengaruhi distribusi
pendapatan di dalam maupun di seluruh negara, akibatnya para ekonom dan pembuat
kebijakan telah membayar dengan perhatian lebih kepada efek distribusi dari faktor
pergerakan.
Riset terdahulu
Jones (1980, 1994) memberikan sebuah Ricardian model untuk pengaturan di mana sektor-sektor tertentu
membutuhkan modal selain tenaga kerja. Menggunakan model diperpanjang, ia menunjukkan bahwa keunggulan absolut
serta keuntungan
komparatif berperan
dalam penentuan alokasi modal di dunia. Menurutnya, ketentuan perdagangan barang diperlakukan sebagai parameter yang diberikan secara
eksogen.
Motivasi penelitian
Penelitian ini dilakukan agar
memungkinkan masyarakat untuk menganalisis peran struktur permintaan dalam menentukan arah gerakan modal internasional. Juga untuk memeriksa apakah pemilik modal
dan
pekerja mendapatkan
untung dari arus modal relatif terhadap dasar perdagangan bebas.
Metodologi
Penelitian
Data
Data yang digunakan dalam penelitian
in adalah data sekunder.
Model penelitian
Menggunakan model Ricardian dua-negara dengan sektor modal spesifik, menyelidiki dampak pergerakan modal pada
distribusi pendapatan dalam negara. Ada pekerjaan teoritis yang luas di bidang perdagangan
dan mobilitas modal, termasuk Mundell (1957), Purvis (1972), Uekawa (1972), Jones dan Ruffin (1975), Markusen
(1983), Jones
dan Dei (1983), Ohyama (1989), Suzuki (1989), Neary
(1995), dan Jones (2000) diantara
yang lainnya.
Hasil
dan Analisis Penelitian
Struktur
permintaan komoditas yang dimasukan ke dalam frame-work Richardian sederhana
yang dikembangkan oleh Jones (1980) memungkinkan untuk memeriksa pergerakan
modal internasional menguntunmgkan atau merugikan pemilik modal dan para
pekerja di negara yang memperjual-belikan barang. Jika negara-negara yang spesialisasinya tidak lengkap dalam produksi dan permintaan dunia untuk barang padat modal kuat, arus modal ke negara itu memiliki
produktivitas modal yang lebih tinggi dan produksi dunia dari barang padat modal meluas. Akibatnya, barang padat modal menjadi lebih
murah, yang menguntungkan pekerja tetapi merugikan
pemilik modal. Namun, jika permintaan untuk barang padat modal lemah, arah pergerakan modal dibalik, dan efek pada
pendapatan
distribusi akan benar-benar berlawanan. Hal ini juga memungkinkan untuk
memeriksa bagaimana pergerakan modal mempengaruhi pola dan volume perdagangan barang. Kerangka ini berguna untuk menunjukkan bagaimana struktur permintaan memainkan peran dalam
menentukan arah arus modal.
Fitur ini memungkinkan kita untuk memeriksa bagaimana perubahan pola permintaan mempengaruhi perdagangan barang dengan menginduksi pergerakan modal internasional.
Kesimpulan
dan Rekomendasi
Negara-negara yang spesialisasinya tidak lengkap dalam produksi
dan permintaan dunia
untuk barang
padat modal
kuat, arus
modal ke negara itu memiliki
produktivitas
modal yang
lebih tinggi dan produksi dunia dari
barang padat modal meluas. Akibatnya, barang
padat modal
menjadi lebih murah, yang menguntungkan
pekerja tetapi merugikan pemilik
modal. Namun, jika permintaan
untuk barang padat modal lemah, arah pergerakan modal
dibalik, dan efek pada pendapatan distribusi akan benar-benar berlawanan.
Seharusnya dicari bagaimana keseimbangan agar meskipun barang padat modal
menjadi murah dan menguntungkan bagi para pekerja, tetapi jangan sampai
merugikan juga bagi para pemilik modal. Inilah yang masih akan menjadi pekerjaan
bagi kita di masa mendatang.
0 comments:
Posting Komentar