Dalam mengontrol kegiatan
perekonomian pemerintah memiliki kebijakan-kebijakan tertentu. Seperti dalam
penetapan harga untuk suatu barang, pemerintah memiliki 2 macam penetapan harga
suatu barang, yaitu price ceiling dan price floor. Penetapan price ceiling dan
price floor ini akan menyebabkan surplus dan shortage.
Gambar dibawah ini adalah
gambar untuk kurva surplus dan shortage. Yang selanjutnya akan dibahas pada
penjelasan dibawahnya.
Price ceiling adalah
penetapan batas atas harga dari suatu produk. Ini biasa juga dikenal masyarakat
sebagai HET (harga eceran tertinggi). HET ini berarti batas harga tertinggi
seorang penjual dapat menjual barang tersebut.
Pemerintah melakukan
kebijakan ini untuk melindungi konsumen dari lonjakan harga dan penetapan harga
yang terlalu tinggi oleh penjual.
Dari price ceiling ini akan
menimbulkan efek shortage, dikarenakan jumlah permintaan yang lebih besar dari
jumlah penawaran (Qd > Qs). Bisa sampai terjadinya hal ini karena pembatasan
harga tertinggi dari suatu barang menyebabkan barang tersebut harganya tetap
terjaga pada batas yang masih dijangkau oleh konsumen, oleh karena itu
permintaan akan tinggi, dan terjadilah shortage. Shortage adalah selisih dari kuantitas
permintaan dan kuantitas penawaran yang daerahnya berada dibawah titik
equiliribium. Bisa dilihat pada gambar kurva.
Pernyataan ini berarti jumlah permintaan dari pasar lebih tinggi daripada jumlah penawaran kepada pasar seingga terjadilah kekurangan produk yang diminta konsumen, dan kekurangan ini disebut shortage.
Pernyataan ini berarti jumlah permintaan dari pasar lebih tinggi daripada jumlah penawaran kepada pasar seingga terjadilah kekurangan produk yang diminta konsumen, dan kekurangan ini disebut shortage.
Price floor adalah penetapan
harga batas bawah dari suatu produk. Jadi ada harga minimun dari suatu barang
yang telah ditentukan pemerintah. Kebijakan ini dibuat pemerintah untuk melindungi
produsen, terutama produsen-produsen kecil seperti petani lokal agar penjual
tidak membeli hasil pertanian dari para petani dengan harga terlalu rendah,
sehingga dapat juga menjaga kestabilan kesejahteraan para petani lokal.
Dari price floor ini terjadilah
efek surplus dikarenakan jumlah penawaran yang lebih besar dari jumlah
permintaan (Qs > Qd). Bisa sampainya terjadi hal ini karena harga minimum yang
dijaga oleh pemerintah untuk produsen sehingga produsen berada dalam batas aman
dan stabil, jadi dia bisa terus memproduksi barang. Nah dari hasil produksinya
yang terus menerus ini ternyata berlebih dari permintaan pasar, kelebihan
inilah yang disebut surplus. Surplus
sendiri yaitu selisih dari kuantitas penawaran dan kuantitas permintaan yang
wilayahnya berada di atas titik equiliribium. Bisa dilihat pada kurva.
Pernyataan ini berarti jumlah penawaran kepada pasar lebih tinggi daripada jumlah permintaan dari pasar sehingga terjadilah kelebihan yang juga disebut surplus. Kelebihan ini oleh pemerintah bisa dialokasikan untuk kegiatan ekspor.
Pernyataan ini berarti jumlah penawaran kepada pasar lebih tinggi daripada jumlah permintaan dari pasar sehingga terjadilah kelebihan yang juga disebut surplus. Kelebihan ini oleh pemerintah bisa dialokasikan untuk kegiatan ekspor.
0 comments:
Posting Komentar